Hening-Cipta Sebuah penciptaan muncul dari datangnya sebuah ilham. Sebuah petunjuk yang datang, bisa dari berbagai macam arah. Ketika kita sedang berdiam diri, berdiskusi dengan kebekuan dan mulut terkunci. Matamu berkaca. Tampak sebuah air mata akan jatuh dan membuat wajahmu jadi sembab. Tapi tidak, kau masih bertahan dengan senyum teduhmu yang malahan membuat mataku lebam karena isak tak mau berhenti. Hati manusia tidak pernah pasti. Kalaupun dibilang pasti hari ini, bukan tidak mungkin Ia akan bimbang di kemudian hari. Belajar dari Si Pasti. Dia tidak akan berganti. Meskipun banyak orang akan mencaci. Dia tetap teguh, percaya pada bisikan-bisikan halus yang mengetuk hatinya untuk tak berpaling. Setiap hari,akan kusuguhkan kau metamor-metamor alphabet ke dalam loker kerjamu. Akan kutemani kau dalam hening, dalam diam, dalam bekunya api. Kau berharga, Sayang. Tak pantas kau tersakiti dan pergi menyingkir. Lihatlah, sudah berapa banyak jari-jari ini menari melakukan pencip
Berbahagialah engkau semua para Ibu. Karena engkau adalah kehidupan. Karena engkau adalah cahaya. Karena engkau adalah Kasih dan Sayang. Karena engkau adalah Cinta.