Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2017

sebuah REFLEKSI

    Menulis apa hari ini? Semakin hari semakin dibuat bingung, hendak menulis apakah hari ini? Padahal, sebetulnya ada banyak hal yang bisa untuk diceritakan. Mungkin ada bagusnya saya membuat komit terhadap diri sendiri. Satu hari satu tulisan refleksi. Satu hari meluangkan waktu sebentar untuk berefleksi. Mungkin saja, di sela-sela jari kita yang mengetikkan kata-kata pada kibor, tiba-tiba semesta memberikan wasilah nya melalui tarian-tarian jari kita. Setiap saya berangkat naik kereta mengantarkan Vadin bersekolah, saya bertemu dengan berbagai macam pengalaman. Sayangnya, pengalaman tersebut tidak lantas saya tuangkan ke dalam bentuk tulisan sehingga menguaplah segalanya. See, being commit is not always easy . L ( paling tidak dalam kasus saya) Ada satu pertanyaan yang kerap dilontarkan orang-orang pada kami, bahkan driver Go-Car yang sering kami pakai untuk mempermudah akses kami menuju ke sekolah setibanya kami di Stasiun. “Kok sekolah aja musti jauh-jauh
     KIDS TOILET TRAUMA Siapa bilang anak-anak tidak memiliki rasa tertekan, stress dan trauma selayaknya orang dewasa yang beban hidupnya makin berat seiring semua harga naik dan tidak diimbangi dengan kenaikan uang belanja bulanan ( #eh itu saya bukan ya? *nyengir*) ? ternyata anak-anak pun memiliki beban tersendiri, ketakutan tersendiri, dan tekanan tersendiri yang beraneka ragam dari lingkungan di sekitarnya. Tekanan atau stress itu beragam, dari menghadapi orang asing ( yang tidak pernah bertemu sebelumnya), dari disuruh salim ( sering kan ya kita minta anak kita salim dengan kerabat kita, tetangga, teman atau siapa saja yang kita jumpai, dan kadang anak ga mau tapi kita menganggapnya engga sopan), atau kita menekan anak dengan menyuruhnya untuk tidak mengompol setiap harinya, atau melepas dotnya setiap hari. Lama-lama anak bisa menjadi tertekan dan bentuk pelampiasannya macam-macam, ada  yang dengan  teriakan marah, menangis, ngamuk atau tiba-tiba menjadi anak yang pen