Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2010

Madu dan Racun

Madu-Racun                                                                                                                      Begitulah, bahkan diantara  madu dan racun bisa jadi sebuah kesatuan yang unik. Tidak membunuh karakter satu sama lain, justru kadang-kadang perpaduan diantara keduanya bagai obat. Penyembuh bagi Si Sakit, penenang bagi Si Khawatir. Madu, begitu aku selalu memanggilnya Racun, begitu kamu sering memanggilku Malam ini, kami berdua kembali bercengkrama. Sampai pagi seperti biasanya yang kami lakukan. Hanya saja atmosfir kali ini terasa berbeda. Kedamaian. Hanya itu. Meski sesekali air mata sudah mendesak untuk unjuk diri. Tapi entahlah, aku merasa jeda yang mungkin akan ada ini bukanlah sesuatu yang perlu kukhawatirkan, aku merasa kamu masih ada di dekatku. Tidak pergi jauh. Terserah juga kalau akunya yang terlalu pede. Aku hanya bisa sumeleh, Madu. Aku hanya bisa beri kau rasaku. Aku jadi geli mengingat pembicaraanmu, Madu.

Dead for Nothing

Ini adalah puisi pertama saya yang saya buat dalam bahasa lain selain bahasa saya sendiri. Begitu saya mengaduk-aduk lagi file-file lama saya, saya cukup tertegun dan sedikit heran juga, ternyata saya bisa juga ya buat puisi beginian....*a big grin* Puisi yang saya tulis pada bulan November 2009 ini menceritakan mengenai seseorang yang menganggap bahwa dengan "mati" maka persoalan hidupnya akan selesai begitu saja. Akhirnya karena putus asa dengan ketidakadilan yang menjadi problematika hidupnya, seseorang yang menjadi tokoh utama dalam puisi ini memutuskan untuk mati dengan cara bunuh diri, dengan harapan dengan dia mati bunuh diri orang akan mengenal dan mengenangnya. Baiklah, silakan dinikmati sajian dari saya yang bertema sedikit "gelap" ini. Dead for Nothing Dead for nothing It seems you frightened to be alive Coz no one getting you in caring And you feel world likes full of scary and fear You disappear Like a magic dust, flying on the dusky murky night

November in Rain

Rainy days is coming back, in November. The stories about rain are coming and over. Rain is a long waiting period, a time which it could complete our silence when we need, and the smell of wet-ground is so romantic and makes a fresh sensation. I am taking a deep breath when rain came. Rain is my best friend, rain is my partner. I miss the song of rains. I was sitting in a coffee shop, with a cup of hot chocolate and Mozart’s melodies. The sounds of raindrops are like a song. A friend of mine reminded me to a rain story, to my old memories, played my mind. Rain makes me realize what is a life, search trough, finding, parting, tears, happy-laughed, friendship, and love also. Rain makes me alive; it could make me dealing with my past. Rain teaches me in the process of waiting, and patience. I learn about the price of leave-taking and get-together processing. My fingers stopped to make any move from my keyboard, when a waitress came with another cup of hot chocolate. ‘It is for free. B

WHERE WILL YOU GO TOMORROW, INDIE?

Sebuah tulisan yang sempat-hampir terbuang.... A. A History of Indie’s Music Emergence Indie was a group movement music based from anything ideas, without any manipulative. This genre could be counted as a reverse-current form for mainstream music. We could see the difference between mainstream genre and indie from the label making process. Mainstream music was a big stream having had a lot of bands under the big label, an established music industry. The mainstream genre bands were promoted spread expansively to the local and international community. The promotion dominated in all mass-media. Contrary to the mainstream genre, Indie music only located in certain community. The publishing were not routinely as a labeled-music. So, if we talked about the difference between indie and mainstream, we faced on the industry’s problem, the point was investment value produced by record company. Indie grew up in Indonesia Naturally. Initially, in 1970s, this genre was known as underground m