Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2010

Marzuki Alie, Masih Waraskah Anda?

kali ini saya ingin mem-post sebuah tulisan mbak Linda dari kompasiana. Tentang sebuah pernyataan seorang ketua DPR yang menurut saya tidak bertanggung jawab terhadap tugas yang diembannya, yang menurut saya kurang layak disebut sebagai seorang pejabat tinggi yang berperan mewakili rakyat dan digaji dengan uang rakyat. Saya tidak bermaksud menghakimi, karena saya sendiri juga manusia biasa yang masih perlu banyak belajar. Tapi ketua DPR gitu lho.....bukan cuma pekerja biasa yang mungkin bisa menyempatkan diri untuk ber-fesbukan di sela-sela waktu kerjanya...(sebenernya ini juga kurang bener-red). Baiklah berikut ini tulisan yang ditulis oleh seorang kawan. Marzuki Alie, Masih Waraskah Anda? Ini adalah surat terbuka untuk Marzuki Alie. Berlembar-lembar tisu sedari tadi mengusap butiran air mata saya ini, seorang Ibu dari satu anak yang sepanjang hari hidup berjuang mempertahankan sebuah kehidupan yang bermartabat, layak dan senantiasa minta berkah Tuhan secara baik. Tidakkah Anda

Sebuah Apel dan Dua Bungkus Mie Goreng Ukuran Jumbo

Siapa menyangka malam minggu yang biasanya tidak membuatku kelimpungan karena sendirian tanpa kawan, kali ini membuatku resah tanpa alasan. Malam ini kuputuskan untuk tidak pulang ke kampung halaman seperti yang sudah-sudah kulakukan tiap minggunya, aku masih tetap terpekur di sebuah ruangan berukuran 3x3m dengan televisi yang menyala cukup keras hingga mungkin cukup mampu membuat seekor semut menjadi tuli. Rumah kos kali ini sepi. Mungkin sebenarnya aku ditemani oleh hantu-hantu yang tidak punya nyali untuk unjuk diri, akh..mungkin sebaiknya juga mereka tidak menampakkan diri. Bisa kuajak mereka berdansa di bawah temaram bulan sampai pagi dan bisa-bisa aku tak sadarkan diri dan bangun di kamar mandi nanti. Terlalu beresiko, aku tidak punya cukup nyali untuk bangun dan mendapati diri basah di pagi hari. Acara pencarian bakat di televisi pun tak mampu usir rasa sepiku. Aku hanya menganggap orang-orang di dalamnya hanyalah sebuah gambar bergerak yang tidak bisa kuajak bicara. Bahkan