Langsung ke konten utama

November in Rain



Rainy days is coming back, in November. The stories about rain are coming and over. Rain is a long waiting period, a time which it could complete our silence when we need, and the smell of wet-ground is so romantic and makes a fresh sensation. I am taking a deep breath when rain came. Rain is my best friend, rain is my partner. I miss the song of rains.
I was sitting in a coffee shop, with a cup of hot chocolate and Mozart’s melodies. The sounds of raindrops are like a song. A friend of mine reminded me to a rain story, to my old memories, played my mind. Rain makes me realize what is a life, search trough, finding, parting, tears, happy-laughed, friendship, and love also. Rain makes me alive; it could make me dealing with my past. Rain teaches me in the process of waiting, and patience. I learn about the price of leave-taking and get-together processing.
My fingers stopped to make any move from my keyboard, when a waitress came with another cup of hot chocolate. ‘It is for free. Bonus’, he said. Aha, maybe he assumed that I was a chocolate addicted, because he knew that I have ordered a cup of chocolate for 4 times. And with the bonus it was be fifth. Actually, that day I just wanted to avoid coffee, and I felt bored with tea, that’s it. No other reason. But it was okay, after Spending my rainy days in this coffee shop I will get my weight increase. Yeah, weight-increased is not a big deal for me, but the big problem is my friend’s commentary and gripping about my jeans which is not fit anymore on my body. Hummpphhh….I don’t understand with her sometimes, I am getting fat but she feels furious. I enough tolerate. I know that she have tried hard to make her body slim, but she always fails. So, maybe she feels angry with me because I eat any kinds of food easily. I always answer her questions with a big smile and said “Just enjoying your life, Honey.. Our life is too valuable to think about what we should eat for decreasing our weight!” And after that, she threw away her sandals to me. She, one of my good friends has a same opinion as the society insight. She makes her weight decrease and her body slim ungrudgingly. Most people assumed that a beautiful girl describing as has long hair, white skin, tall, slim body etc. The point is perfect appearance. Women make serious effort to be a beautiful girl as people society insight generally. We must know that commercial break on TV shows and helpful to set-up the people perspective about what the beautiful women should be like?
Therefore, the framing of society construct that the beautiful women just like a model who shown up on television. Even, we are not models, but at least we are able to make over ourselves being closer with them. So that’s why the commercials break on Teve being dominated by beauty products. Sigh… Why don’t we make ourselves be confident with ourselves? Why do we have to try hard to be someone else just because we want to be loved? Why don’t we enjoy our life with a simple way? But well, this is not my capacity to give any comments and critics about this case. Sometimes, be natural seems look difficult than it is. Whereas, be a natural is simple enough. We could do that with accept everything which given. Well, maybe. I am just a wiseacre person.

So, don’t listen to me.

Nov, 2009

Komentar

Postingan populer dari blog ini

dongeng Si Gajah dan Si Badak

dongeng Si Gajah dan Si Badak April 14th, 2008 Suatu hari di sebuah hutan belantara tampaklah seekor gajah yang berbadan besar dengan belalai panjangnya sedang bercengkrama dengan seekor badak. Si Badak terpesona melihat dua gading gajah yang membuat Si Gajah makin terlihat gagah. Kemudian Si Badak bertanya " Jah…Gajah…kok kamu bisa punya sepasang cula yang hebat begitu bagaimana caranya tho?…kamu terlihat semakin gagah saja". Lantas dengan bangga Si Gajah pun bercerita tentang puasa tidak makan tidak minumnya selama 80 hari. Berkat puasa itulah Si Gajah bisa mendapatkan cula yang hebat seperti yang Badak lihat sekarang. Akhirnya karena Si Badak juga ingin tampil gagah, dia pun mulai menjalani puasa 80 harinya seperti yang Si Gajah lakukan. Seminggu kemudian…… "Ahhh…enteeeeeng…." Badak sesumbar. Dua minggu berikutnya…… Si BAdak mulai sedikit lemas, dia masih bertahan meski rasa lapar, rasa haus kian menghantuinya. Dia iri melih

Sebuah esai tentang kebudayaan bersifat simbolik

Di sebuah stasiun TV Swasta terlihat ada sebuah penayangan mengenai kehidupan sebuah suku yang masih kental dengan keprimitifannya. Sebut saja salah satu suku di Afrika. Tampak di sana sekelompok manusia berpakaian seadanya, sedang duduk mengelilingi api unggun. Kepala suku mereka sedang menceritakan kepada anggota kelompoknya yang lain, menceritakan mengenai sebuah batu yang tiba-tiba saja terlempar dari arah gunung berkapur hingga hampir membuatnya celaka, hingga detik itu juga dia, selaku kepala suku di sana menyatakan bahwa benda tersebut adalah ‘benda jahat atau benda setan’. Simbol tersebut dia gunakan sebagai bentuk kekhawatirannya terhadap anggota kelompoknya yang lain, sehingga mendorong agar anggota yang lain selalu waspada. Bentuk pengungkapan itu membudaya dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Hingga kemudian manusia menjadi lebih pandai dan cerdas hingga benda yang disebut-sebut sebagai benda jahat itu hanyalah sebuah bongkahan batu yang secara tidak sengaja terlempa

Langkahkan Kakimu dan Luaskan Pandanganmu

    Ada banyak kota di dunia ini yang bisa saja saya tulis dan saya rangkai untuk kemudian menjadi tokoh utama dalam tulisan ini. Sayangnya, ternyata urusan memilih kota impian itu tidak lah semudah seperti memilih baju mana yang hendak dipakai di dalam tumpukan baju yang belum disetrika. Njlimet saya tuh orangnya… :D Eropa, US, Canada, Oz, New Zealand, Egyptian, Southern Asia, hingga East Asia macam Seoul, Japan, negara dan kota yang nge-hits belakangan karena faktor serial drama-dramanya   juga tak membuat saya lantas menisbahkan mereka untuk menjadi salah satu kota yang ingin saya kunjungi. Ya seneng juga melihat beberapa teman sudah banyak yang berhasil menapaki diri ke sana, entah karena pekerjaan, karena sekolah, karena usaha kerasnya sedari dulu, karena memenangkan undian, atau yang karena dapat bonus dari usahanya mengejar poin, bahkan ada juga yang karena pasangannya horang tajir melintir, akhirnya kesempatannya untuk bisa bepergian keliling Indonesia bahkan ke lua