Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2011

KOPER

Saya tidak mengerti kenapa dulu saya bersikukuh untuk membeli koper ini. Koper ini besar, sangat besar. Ponakan perempuan saya berumur dua tahun pun bisa masuk ke dalamnya. Saya tidak juga akan bepergian ke tempat-tempat yang jauh. Tidak dalam waktu dekat. Saya sih ada keinginan untuk bisa melancong dan memfungsikan koper itu. Tapi saya jadi kembali berpikir, kalau saya hanya pergi melancong satu hingga dua hari ke suatu tempat, pastilah koper ini terlalu besar, dan berat tentunya. Serba salah. Apa saya beli karena dulu sedang ramai ada diskon?? Saya juga lupa dan lagi-lagi pertanyaannya adalah kenapa saya membeli yang segedhe gaban ini? Koper ini bagus, dan cukup mewah, hanya sayang sekarang teronggok tanpa saya pernah memakainya barang sekalipun mungkin karena koper ini terlalu besar. Sudah hampir empat tahun ini. Paling si Kakak yang lebih kerap memakainya barang sekali dua kali ketika dia pergi wara-wiri ke Jakarta. Tugas kantor katanya. Akh, kalo saya jadi si Koper, pastilah say

Kantong Mimpi

Kalau kamu punya begitu banyak mimpi sementara kamu hanya memiliki satu buah keranjang ukuran sedang untuk menampung semua mimpi-mimpimu dan ternyata keranjang tersebut tidak cukup muat untuk menampung semua, apa yang akan kamu lakukan? Baiklah kalau pertanyaan itu dikembalikan pada saya, maka jawaban saya tidak sederhana, tapi juga tidak rumit. Saya tidak akan menjawab dengan jawaban; saya akan memenuhi keranjang itu sesuai dengan kapasitas tampungnya, karena saya pikir mimpi tidak bergantung dari kapasitas seseorang untuk mampu menampungnya, mimpi itu bisa lebih besar dan boleh lebih besar dari kapasitas kita, sama seperti seekor semut yang bahkan mampu membawa beban sepuluh kali lipat lebih besar dari berat badannya. Saya tidak akan menjawab bahwa saya akan mengurangi jumlah mimpi saya, atau bahkan memenuhi keranjang itu sampai benar-benar penuh, bahkan kalau perlu saya menjejalkan semua mimpi itu sampai menggunung. Baiklah saya egois pada kasus ini, saya tidak mau mengur

Obrolan Meja Makan

Pelaku : Babe dan saya Waktu : jam makan malam Tempat : di ruang makan Selepas makan, saya menceritakan kegiatan saya pagi itu pada babe yang duduk di seberang saya. Pagi itu saya bersama seorang teman pergi ke SMA-SMA di kota saya untuk menyebarkan brosur dan mencoba bertemu dengan guru BK dari masing-masing sekolah tersebut. Target kami pada saat itu hanya pada enam sekolah. Saya tertarik dengan sebuah percakapan saya dengan salah seorang guru BK, yang kemudian menjadi topik yang saya sampaikan kepada babe. Hal ini berkaitan dengan ujian nasional. Ternyata, sekarang ini sistem ujian nasional sudah berhasil diubah dan membuat para siswa sekaligus orang tua siswa tidak lagi khawatir, pasalnya sistem yang sekarang ini memungkinkan sekali siswa lulus 100% karena hasil akhir merupakan hasil bagi rata antara jumlah hasil ujian nasional dan juga ujian sekolah. Presentase 60 % diambil dari ujian nasional dan sisanya dari ujian sekolah. Lalu apa yang menarik dari perbincangan anta

Kontrak Kehidupan

Sampai sekian detik ini saya masih mencoba menelaah kembali kontrak hidup saya dengan Tuhan. Hanya masalahnya muncul ketika saya sama sekali tidak menahu tentang isi dari kontrak yang sudah saya tanda tangani waktu itu. Jadi saya gambarkan pada waktu itu Tuhan berkata dengan bijak kepada saya “ Kamu siap-siap ya dengan tugas dan kewajibanmu sebagai manusia di dunia…” Lalu Tuhan menyodorkan sebuah kontrak kosong, berikut beserta materai yang tidak perlu diragukan lagi keabsahan dan nilai hukumnya. “Kenapa kosong, Tuhan?” Saya akhirnya memberanikan diri untuk bertanya. “Sayang, lembaran ini Aku biarkan kosong supaya kamu bisa memberi warna-warna di atasnya secara bebas.” “Bebas?” Saya kembali bertanya. Tuhan pun mengangguk. “Jadi jika saya hanya ingin melipatnya saja dan memasukkannya ke dalam saku saya, itu juga tak apa,Tuhan?” kata saya lagi. “Tidak apa, Sayang. Hanya saja kau tidak akan pernah belajar apapun nantinya.” Nah, setelah dua puluh tahunan sudah saya kembali

ARIEL GORIES SERIES PROLOG

Ps. Pada suatu hari saya tiba-tiba teringat pada sebuah cerita yang mengendap lama di dalam kepala saya. Akhirnya saya putuskan untuk menuliskan endapan-endapan tersebut ke dalam blog saya. Pada awalnya saya pikir, "buat apa ya?" tapi ternyata kepuasan pribadi saya adalah ketika saya bisa menuangkan ide saya ke dalam tulisan. Entah, mungkin selain saya ini punya hobi "mengobrol" saya juga punya hobi sebagai 'tukang ketik'. Mungkin berbicara dan menulis adalah keahlian yang Tuhan berikan buat saya. Hahahaha....entahlah...i'm still looking for until right now... Baiklah, temans....selamat menikmati cerita tentang cowok goriel bernama ariel ini. Happy reading..! Sekilat Intro….PINDAHAN RUMAH (selalu seperti ini) Pagi hari atau lebih tepatnya pagi-pagi buta bagi sebagian orang paling asyik buat molor, bebaringan di kasur yang empuk, berselimut mimpi, sambil sesekali dua kali ngiler kalau ngimpinya makan ayam bakar raksasa, dilumuri ama saus tiram…sll

ASKING THINGS

Ok everyone! Today we will go to other section. Now, I will give you some pictures, try to memorize in bahasa Indonesia, it helps you to adding your vocabulary. Usually, when I taught my student in directly (face to face or via Skype), I’m using a lot of pictures, and I drill them with those pictures. So, first, I make them to see the pictures and then, memorized them in bahasa Indonesia. After that I recall their mind by showing those pictures one by one, and I ask my student to say it in Bahasa Indonesia. You can do that by yourself anyway..:) Section 3 Buku Uang (: u-wang) Rumah ( : rum-mah) Then, try to memorize those words. To check your memorize, you can close the Indonesian words. Repeat, repeat and repeat. Until you are sure that you have no problem with those words. Ok, now go to the structure.. :) Asking things # Itu apa? –what is that? # Ini apa? – What is this? Implementation: Sandra : Itu apa? ---(pointed

SPEEL, ALPHABET

Section two This section will discuss about the alphabet, and spell. ABJAD a (A:) b (bhe) c (che) d (de) e (e : embargo) f (ef) g (ghe) h (hA) i (i : same as “e” in English) j (jei) k (kA) l (el) m (em) o (O) p (phe) q (qi) r (er) s (es) t (te) u (u) v (ve) w (we) x (eks) y (ye) z (zet) pronunciations; 1. A,H, K -- add vocal a: Aa, Ha, Ka 1. B, C, D, E, G, J, P, T, V, W, Y -- add vocal e : Be, Ce, De, Ee, Ge, Je 2. F, L, M, N, R, S, X, Z -- add vocal e : eF,eL, eM, eN, eR,… 3. I, Q -- add vocal i : Ii, Qi 4. U-- U 5. O -- O See the conversation below: Andi : Nama Anda siapa? Jack : Nama saya Jack Andi : Bagaimana tulisannya? – “nya” in here refers to “Jack” Jack : J-A-C-K (Je-Aa-Che-Ka) Vocabulary : Bagaimana tulisannya : How do you spell it? Bagaimana : how Spell : tulisan/ejaan Maaf

Learning Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia Fast Learning Welcome, pal… This site is for you who wanna learn, and interested in Bahasa Indonesia. I will give you a special tutorial, tips and trick and off course you can contact me for further more information. Well, I think it is better for me to introduce myself first to you.   I am Sandra, and I teach Bahasa Indonesia for foreigners.   Now, I wanna share a few brief with you my knowledge about Bahasa Indonesia. Some materials I made by myself, according to my teaching experience, others I took from my hand-out or any others book which is still related. If I take exactly from other books, or some resourced, I will note the source or the writer. I do really love cultural issues, socials, and a little bit politics. So, you can share with me about these kind of field also. Better if you wanna prove your Bahasa, and we can discuss about that in Bahasa Indonesia…;) So if you wanna copy it, please note my blog address for the r