dongeng Si Gajah dan Si Badak
April 14th, 2008
Suatu hari di sebuah hutan belantara tampaklah seekor gajah yang berbadan besar dengan belalai panjangnya sedang bercengkrama dengan seekor badak.
Si Badak terpesona melihat dua gading gajah yang membuat Si Gajah makin terlihat gagah. Kemudian Si Badak bertanya " Jah…Gajah…kok kamu bisa punya sepasang cula yang hebat begitu bagaimana caranya tho?…kamu terlihat semakin gagah saja".
Lantas dengan bangga Si Gajah pun bercerita tentang puasa tidak makan tidak minumnya selama 80 hari. Berkat puasa itulah Si Gajah bisa mendapatkan cula yang hebat seperti yang Badak lihat sekarang.
Akhirnya karena Si Badak juga ingin tampil gagah, dia pun mulai menjalani puasa 80 harinya seperti yang Si Gajah lakukan.
Seminggu kemudian……
"Ahhh…enteeeeeng…." Badak sesumbar.
Dua minggu berikutnya……
Si BAdak mulai sedikit lemas, dia masih bertahan meski rasa lapar, rasa haus kian menghantuinya. Dia iri melihat binatang lain sedang asyik meminum air kali, makan rerumputan, buah, dedaunan, serangga-serangga kecil. Si Badak terlihat makin kurus. Namun mulai tumbuhlah sebuah cula di dekat hidungnya, meski masih terlihat kecil dan belum seberapa besarnya.
Satu bulan lebih sepuluh hari……
Si Badak sudah dalam kondisi lemas. Dia makin berhalusinasi tentang makanan dan minuman yang menyegarkan. Si BAdak pun badannya terlihat lebih…lebih…lebih kurus. Tulang-tulangnya berebutan ingin memamerkan diri. Cula di dekat hidungnya pun sudah tumbuh satu. Kurang separuh jalan lagi Si BAdak akan mendapatkan cula yang membuatnya makin gagah bahkan tak kalah hebat dari SI Gajah.
Namun, perutnya keroncongan…..perutnya lapar,…tubuhnya yang kering kerontang tak mampu menahannya berdiri…dia lemas.
Karena tak dapat menahan diri lagi makanlah Ia seekor semut yang berada di dekatnya.
"Nyam…Nyam…ga papalah cuma seekor ini…."
Dan mau tahu apa yang terjadi setelahnya??……
Pertumbuhan culanya berhenti begitu saja secara ajaib. Tidak ada tanda-tanda bahwa cula yang lain akan tumbuh sama seperti cula yang telah ada.
Si BAdak menyesal, karena dia tak dapat menahan rasa laparnya, padahal hanya tinggal separuh jalan lagi. Dan, itulah kenapa BAdak hanya punya cula satu di atas hidungnya. Karena BAdak tidak sabaran, dan karena SI BAdak mudah menyerah.
Dan semuanya adalah pilihan, Teman. Apakah kau akan menjalani tujuan hidupmu seperti Gajah atau BAdak? memilih terus berjalan maju, hingga 80 hari tercapai atau terhenti di pertengahan jalan? Semua jawaban ada di tanganmu..
pilihlah dengan bijak.
Sekarang aku tanya sekali lagi,….
"Masihkah kau ingin berhenti?"
April 14th, 2008
Suatu hari di sebuah hutan belantara tampaklah seekor gajah yang berbadan besar dengan belalai panjangnya sedang bercengkrama dengan seekor badak.
Si Badak terpesona melihat dua gading gajah yang membuat Si Gajah makin terlihat gagah. Kemudian Si Badak bertanya " Jah…Gajah…kok kamu bisa punya sepasang cula yang hebat begitu bagaimana caranya tho?…kamu terlihat semakin gagah saja".
Lantas dengan bangga Si Gajah pun bercerita tentang puasa tidak makan tidak minumnya selama 80 hari. Berkat puasa itulah Si Gajah bisa mendapatkan cula yang hebat seperti yang Badak lihat sekarang.
Akhirnya karena Si Badak juga ingin tampil gagah, dia pun mulai menjalani puasa 80 harinya seperti yang Si Gajah lakukan.
Seminggu kemudian……
"Ahhh…enteeeeeng…." Badak sesumbar.
Dua minggu berikutnya……
Si BAdak mulai sedikit lemas, dia masih bertahan meski rasa lapar, rasa haus kian menghantuinya. Dia iri melihat binatang lain sedang asyik meminum air kali, makan rerumputan, buah, dedaunan, serangga-serangga kecil. Si Badak terlihat makin kurus. Namun mulai tumbuhlah sebuah cula di dekat hidungnya, meski masih terlihat kecil dan belum seberapa besarnya.
Satu bulan lebih sepuluh hari……
Si Badak sudah dalam kondisi lemas. Dia makin berhalusinasi tentang makanan dan minuman yang menyegarkan. Si BAdak pun badannya terlihat lebih…lebih…lebih kurus. Tulang-tulangnya berebutan ingin memamerkan diri. Cula di dekat hidungnya pun sudah tumbuh satu. Kurang separuh jalan lagi Si BAdak akan mendapatkan cula yang membuatnya makin gagah bahkan tak kalah hebat dari SI Gajah.
Namun, perutnya keroncongan…..perutnya lapar,…tubuhnya yang kering kerontang tak mampu menahannya berdiri…dia lemas.
Karena tak dapat menahan diri lagi makanlah Ia seekor semut yang berada di dekatnya.
"Nyam…Nyam…ga papalah cuma seekor ini…."
Dan mau tahu apa yang terjadi setelahnya??……
Pertumbuhan culanya berhenti begitu saja secara ajaib. Tidak ada tanda-tanda bahwa cula yang lain akan tumbuh sama seperti cula yang telah ada.
Si BAdak menyesal, karena dia tak dapat menahan rasa laparnya, padahal hanya tinggal separuh jalan lagi. Dan, itulah kenapa BAdak hanya punya cula satu di atas hidungnya. Karena BAdak tidak sabaran, dan karena SI BAdak mudah menyerah.
Dan semuanya adalah pilihan, Teman. Apakah kau akan menjalani tujuan hidupmu seperti Gajah atau BAdak? memilih terus berjalan maju, hingga 80 hari tercapai atau terhenti di pertengahan jalan? Semua jawaban ada di tanganmu..
pilihlah dengan bijak.
Sekarang aku tanya sekali lagi,….
"Masihkah kau ingin berhenti?"
Komentar
Posting Komentar