Langsung ke konten utama

apa yang membuat hidup lebih hidup

apa yang membuat hidup lebih hidup
September 29th, 2007

….1(st) ngga seharusnya kita terlalu bangga terhadap apa yang sudah kita miliki…siapa tau apa yang telah kita miliki hanyalah sebuah persinggahan sementara dari Sang Waktu.Apa yang membuat hidupmu menjadi lebih hidup?Apakah dengan sandiwara ala roman picisan membuatmu puas?ato dengan membeli semua hal dengan uangmu yang serba berlebih itu? ato…mungkin dengan kesombongan akan kekuatan dan kehebatanmu yang kau anggap tiada tara itu?! hanya sebegitukah kebahagiaan yang membuatmu menjadi lebih hidup?!! Aku hanya bisa menggelengkan kepala. Melihatmu dari ujung atas hingga bawah. Mengamatimu pelan-pelan dan cermat. Kenapa kau tidak bersyukur atas hidupmu teman?bukankah itu cara membuat hidupmu menjadi lebih hidup?

….2(nd)..Ngga sepantasnya keadaanmu disalahkan.Ngga seharusnya kamu mengamuk bagai angin ribut karena kau tak punya uang, apa ini pilihan hidupmu? ketika kau hanya bisa pasrah tanpa berusaha. Kenapa kau begitu bangga kepada kemiskinanmu, kemelaratanmu?Kenapa kau selalu mengatasnamakan mereka ketika kau membuat keributan dimana-mana?coba hitung..berapa banyak kau menyebut kata "aku miskin". Kau berkata seolah tidak ada yang lebih susah daripada hidupmu, kau berteriak tanpa melihat jauh di bawahmu. Aku sebagai sahabat melihatmu dari ujung atas hingga ujung bawah.Mengamatimu dengan cermat. Kenapa kau tidak bersyukur saja teman? Bukankah dengan itu kau akan menjadi kaya…
hidup bukanlah persoalan kaya atau miskin, bukan masalah kau hidup dengan atau tanpa masalah. Tapi, hidup adalah untuk kau hargai dan kau ciptakan dengan usaha, dan doa. Ada dua jalan panjang yang harus kau pilih untuk kau lalui.Selalu ada banyak pilihan, dan selalu ada banyak keraguan. Pilihlah satu dan bersyukurlah untuk itu…karena pilihanmu adalah jembatan untuk jalan yang akan kau tempuh sesudahnya. Dan kau akan kembali dihadapkan pada pilihan-pilihan…lagi dan lagi. Seperti itulah hidup. Hidup yang membuat menjadi lebih hidup.

- 05.00 pm, sat 290907-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

dongeng Si Gajah dan Si Badak

dongeng Si Gajah dan Si Badak April 14th, 2008 Suatu hari di sebuah hutan belantara tampaklah seekor gajah yang berbadan besar dengan belalai panjangnya sedang bercengkrama dengan seekor badak. Si Badak terpesona melihat dua gading gajah yang membuat Si Gajah makin terlihat gagah. Kemudian Si Badak bertanya " Jah…Gajah…kok kamu bisa punya sepasang cula yang hebat begitu bagaimana caranya tho?…kamu terlihat semakin gagah saja". Lantas dengan bangga Si Gajah pun bercerita tentang puasa tidak makan tidak minumnya selama 80 hari. Berkat puasa itulah Si Gajah bisa mendapatkan cula yang hebat seperti yang Badak lihat sekarang. Akhirnya karena Si Badak juga ingin tampil gagah, dia pun mulai menjalani puasa 80 harinya seperti yang Si Gajah lakukan. Seminggu kemudian…… "Ahhh…enteeeeeng…." Badak sesumbar. Dua minggu berikutnya…… Si BAdak mulai sedikit lemas, dia masih bertahan meski rasa lapar, rasa haus kian menghantuinya. Dia iri melih...

Sebuah esai tentang kebudayaan bersifat simbolik

Di sebuah stasiun TV Swasta terlihat ada sebuah penayangan mengenai kehidupan sebuah suku yang masih kental dengan keprimitifannya. Sebut saja salah satu suku di Afrika. Tampak di sana sekelompok manusia berpakaian seadanya, sedang duduk mengelilingi api unggun. Kepala suku mereka sedang menceritakan kepada anggota kelompoknya yang lain, menceritakan mengenai sebuah batu yang tiba-tiba saja terlempar dari arah gunung berkapur hingga hampir membuatnya celaka, hingga detik itu juga dia, selaku kepala suku di sana menyatakan bahwa benda tersebut adalah ‘benda jahat atau benda setan’. Simbol tersebut dia gunakan sebagai bentuk kekhawatirannya terhadap anggota kelompoknya yang lain, sehingga mendorong agar anggota yang lain selalu waspada. Bentuk pengungkapan itu membudaya dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Hingga kemudian manusia menjadi lebih pandai dan cerdas hingga benda yang disebut-sebut sebagai benda jahat itu hanyalah sebuah bongkahan batu yang secara tidak sengaja terlempa...

SANGIRA

Sangira Sang, Hujan mau datang lagi. Sudikah kiranya dirimu antarku pulang? Sang, kukecilkan pakaian-pakaian longgarmu, ambillah, sudah kutaruh di almari. Aku mau pulang, Sang. Aku tidak bisa berlama-lama lagi di sini. Di tempat ini. Aku takut, Sang. Tempat ini sudah sangat berbeda, kita tidak bisa lagi main-main dengan Hujan seperti dulu. Masih ingatkah engkau pada bunyi kecipak-cipak air yang main lompat di kubangan lumpur, Sang? Aku rindu. Aku mau pulang, Sang…. Seperti memang sudah berjodoh, aku bertemu lagi dengan laki-laki berkemeja garis-garis biru yang kemarin aku temui di sebuah toko kue. Dia tengah kebingungan mencari sebuah kue ulang tahun yang katanya untuk seseorang yang spesial. Untuk pacarnya kurasa. Tapi siapapun perempuan itu sudah pasti dia beruntung sekali. Bagaimana tidak, laki-laki itu terlihat begitu sangat perhatian, peduli, dan rasa sayang yang diperlihatkan pada muka bingungnya ketika mencari kue ulang tahun yang pas untuk seseorang istimewanya itu membuatk...