Banyu DAlam Tiap Episode
May 4th, 2008
Sungguhpun Banyu,kamu tampak begitu benci. Padahal pepeohonan saja tampak begitu malas untuk bertemu. Akh,..lagi-lagi topiknya tentang kamu. Banyu,..banyu..banyu…
kamu lihatkan, bagaimana mereka berteriak padamu? Penjilat.
Kalau aku menantangmu, kamu takut tidak?
Bnagku-bangku berjejer rapat. Semua orang pun terlihat berjalan sangat cepat. Kakiku kuangkat tinggi, hingga ku melihat dunia yang peliharaku terbalik dibuatnya. Kamu tersenyum mengejekku. Aku mengerti kamu butuh hiburan kali ini. Mau dengar si Api menyanyi? Panasnya bisa buatmu terbakar dan geliatnya bisa membuat tubuhmu menari. Gerah.
Hey,…hey…jangan diam
Aku menantangmu Banyu, beranikah?
Pikiran belum sepenuhnya terbebas dari pengaruhmu. BAngunkan aku, jangan dengan kuyupmu. Aku bosan dengan jejingkrakkanmu. Aku benci dengan lompatan-lompatan riangmu. Biar saja katak-katak merindukanmu, biar saja rerumputan bersuka ketika kau datang. Bebaskan mereka dari terik yang gagah. Tapi tidak denganku.
Aku tidak lagi (sekarang belum) merindu basahmu. Masih biasa-biasa saja. Belum ada rasa apa-apa. Aku tersenyum melihatmu tergantung di atas sana, mengintip di balik kabut tebal. Aku melambaikan tangan. Dan….
"Hai,….." aku menyapa
"Banyu…jatuh cintalah".
"Banyu,……" aku diam saja.
…Lihatlah.
Note: kutulis pada tanggal 23 April 2008. Pada saat aku sedang bosan.
May 4th, 2008
Sungguhpun Banyu,kamu tampak begitu benci. Padahal pepeohonan saja tampak begitu malas untuk bertemu. Akh,..lagi-lagi topiknya tentang kamu. Banyu,..banyu..banyu…
kamu lihatkan, bagaimana mereka berteriak padamu? Penjilat.
Kalau aku menantangmu, kamu takut tidak?
Bnagku-bangku berjejer rapat. Semua orang pun terlihat berjalan sangat cepat. Kakiku kuangkat tinggi, hingga ku melihat dunia yang peliharaku terbalik dibuatnya. Kamu tersenyum mengejekku. Aku mengerti kamu butuh hiburan kali ini. Mau dengar si Api menyanyi? Panasnya bisa buatmu terbakar dan geliatnya bisa membuat tubuhmu menari. Gerah.
Hey,…hey…jangan diam
Aku menantangmu Banyu, beranikah?
Pikiran belum sepenuhnya terbebas dari pengaruhmu. BAngunkan aku, jangan dengan kuyupmu. Aku bosan dengan jejingkrakkanmu. Aku benci dengan lompatan-lompatan riangmu. Biar saja katak-katak merindukanmu, biar saja rerumputan bersuka ketika kau datang. Bebaskan mereka dari terik yang gagah. Tapi tidak denganku.
Aku tidak lagi (sekarang belum) merindu basahmu. Masih biasa-biasa saja. Belum ada rasa apa-apa. Aku tersenyum melihatmu tergantung di atas sana, mengintip di balik kabut tebal. Aku melambaikan tangan. Dan….
"Hai,….." aku menyapa
"Banyu…jatuh cintalah".
"Banyu,……" aku diam saja.
…Lihatlah.
Note: kutulis pada tanggal 23 April 2008. Pada saat aku sedang bosan.
Komentar
Posting Komentar