kesukaan dalam kecitaan
March 21st, 2008
Mendung menghajar terik sampai mampus dibuatnya. Aku pulang ke rumah, dimana banyak cahaya penghidupan di sana. Meski sendiri hanya ditemani oleh sebuah televisi. Tapi di sini hangat, membuatku bertahan dari derasnya hujan tangis di atas sana.
Mendung menghajar terik sampai mampus dibuatnya. Aku kini berjalan cepat, tak ingin lagi tengok belakang. Di sana ada hantu pesakitan yang buat aku tak bisa lelap. Bukannya aku takut, tapi akan lebih baik kalau aku tak lagi ingatnya. Sudahlah,..biarkan saja…
aku berlari karena di depanku ada sinar kesukaan
penuh kecitaan aku melihat banyak kasih yang tiada henti
aku tak lagi tengok ke belakang, sudahlah biarkan saja.
Biarkan mendung menghajar terik. Toh, kini aku tak terluka karenanya
karena aku tahu garis yang lurus di hadapanku terhampar penuh dengan rumput hijau,angin semilir, dan tembang nan merdu..
hari ini aku tak lagi menangis sedih.
Sudahlah,…aku sudah lupa akan keberadaanmu.
hari ini, saat ini aku tahu, di depanku ada sinar penuh kehangatan dimana kesukaan dan kecitaan berkumpul menjadi satu keluarga.
Kini, tanpa kau minta pun aku telah memaafkanmu. Tulus.
March 21st, 2008
Mendung menghajar terik sampai mampus dibuatnya. Aku pulang ke rumah, dimana banyak cahaya penghidupan di sana. Meski sendiri hanya ditemani oleh sebuah televisi. Tapi di sini hangat, membuatku bertahan dari derasnya hujan tangis di atas sana.
Mendung menghajar terik sampai mampus dibuatnya. Aku kini berjalan cepat, tak ingin lagi tengok belakang. Di sana ada hantu pesakitan yang buat aku tak bisa lelap. Bukannya aku takut, tapi akan lebih baik kalau aku tak lagi ingatnya. Sudahlah,..biarkan saja…
aku berlari karena di depanku ada sinar kesukaan
penuh kecitaan aku melihat banyak kasih yang tiada henti
aku tak lagi tengok ke belakang, sudahlah biarkan saja.
Biarkan mendung menghajar terik. Toh, kini aku tak terluka karenanya
karena aku tahu garis yang lurus di hadapanku terhampar penuh dengan rumput hijau,angin semilir, dan tembang nan merdu..
hari ini aku tak lagi menangis sedih.
Sudahlah,…aku sudah lupa akan keberadaanmu.
hari ini, saat ini aku tahu, di depanku ada sinar penuh kehangatan dimana kesukaan dan kecitaan berkumpul menjadi satu keluarga.
Kini, tanpa kau minta pun aku telah memaafkanmu. Tulus.
Komentar
Posting Komentar